Tuesday, June 11, 2013

Uang Saku: Tidak harus kita habiskan untuk jajan.

Setiap hari kita mendapatkan uang saku, ada yg sedikit, ada juga yg banyak.
Tergantung kemampuan orang tua kita. Ada yg uang sakunya hanya pas buat transport,
ada juga yg bisa lebih untuk jajan. Bagaimana kamu membelanjakan uang sakumu?

Bagi beberapa teman yg mampu, tentu saja tidak terlalu memusingkan uang saku
mereka pasti ada uang saku yg lebih dr cukup.
Yg pusing adalah kita yg uang sakunya pas-pasan. Salah-salah bisa ngutang.

Ada teman penulis yg uang sakunya banyak. Kalau pas istirahat dia selalu jajan
berlebih dengan enaknya. Padahal didekatnya ada teman yg kurang mampu (saya).
Hmm..kok bisa ya? Hak dia sih mau jajan, tp kan gak eis juga.
Menurutmu bagaimana?

Kebanyakan dari kita uang sakunya pas-pasan. Mau tidak mau kita
harus menaan diri untuk tidak jajan. Sebelum berangkat hendaknya sarapan yg cukup
agar di sekolah kita tidak kelaparan. Kita juga bisa membawa air minum dari rumah.
Sebotol air putih sudah lebih dr cukup untuk menahan haus.

Uang saku yg tidak digunakan untuk jajan, bisa kita tabung.
Ini berarti kita bisa meringankan beban ortu. tidak perlu minta uang untuk sekedar
membeli alat tulis atau buku tulis. Kalau kia tidak minta ke ortu, pasti ortu bertanya2
kenapa anakku tak minta dibelikan alat tulis?
kalau tau kita beli sendiri dr uang saku, pasti deh ortu kamu bangga.
Kemungkinan besar ada banyak bonus yg akan menghampirimu.

Uang saku yg lebih bisa juga untuk beli sepatu lukis. Kalau sehari menabung seribu rupiah saja,
dalam satu semester kita bisa beli sepatu lukis trendy yg kita idam-idamkan.

Jajan hanya kalau memang perlu. Saat kita benar-benar tak bisa menahan lapar.
Memang, uang saku tidak harus kita habiskan untuk jajan.